Tokoh publik seperti Jerome Polin dan Andovi da Lopez, bersama beberapa aktivis muda seperti Fathia Izzati dan Ferry Irwandi, menggelar aksi di Gerbang Pancasila DPR RI. Mereka bertemu langsung dengan anggota DPR dari Fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka, dan Fraksi Gerindra, Andre Rosiade, untuk menyerahkan dokumen tuntutan yang dikenal sebagai "17 + 8 Tuntutan Rakyat"
Dalam penyerahan tersebut, Jerome menyampaikan duka atas korban aksi sebelumnya—11 orang meninggal, ratusan luka, dan ribuan dikriminalisasi. Dokumen tersebut merupakan hasil dialog berbagai organisasi masyarakat sipil, korban, dan hasil rembukan publik melalui media sosial, termasuk petisi Change.org yang didukung ribuan warga
Rieke dan Andre menerima dokumen secara resmi dan berjanji akan menindaklanjuti sejumlah tuntutan, termasuk moratorium kunjungan kerja luar negeri, penurunan harga pangan, hingga reformasi dana publik. Mereka menyatakan komitmen untuk melakukan transparansi dan transformasi sesuai aspirasi rakyat.
Penonton juga diingatkan bahwa tanggal tenggat 5 September 2025 menjadi batas waktu yang diajukan para penggagas untuk melihat progres nyata atas tuntutan tersebut. Apabila kurang respon, rakyat sendiri yang akan menilai dan menentukan langkah selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar